Setelah pelaksanaan MOM sekolah M.A Darul Ulum berakhir,semua siswa dan siswi mulai masuk ke sekolah seperti biasanya. Termasuk kepada murid baru yang baru masuk sekolah pada hari itu.
Pada hari pertama Nina masuk sekolah di M.A Darul Ulum,ia sangat berbahagia pada hari itu karna dia bisa melanjutkan sekolahnya untuk menggapai cita-citanya menjadi guru.dia selalu bersemangat dalam menghadapi setiap pelajaran. Satu hal yang di senangi pada pelajaran hari itu adalah pelajaran ekonomi yang dipegang oleh Bapak Syarwani. Mulai pada hari itu dia sangat tertarik oleh Bapak Syarawani maupun pelajaran yang ia ajarkan,ia pun berniat untuk menjadi guru dalam jurusan ekonomi seperti yang di pegang oleh Bapak Syarwani.
Ulangan tengah semester telah berakhir,perlombaan berupa kelas meeting mulai dipersiapkan oleh para OSIS. Hampir semua perlombaan Nina ikut berpartisipasi di dalamnya,ia sangat bersenang-senang dalam perlombaan tersebut. Hampir seminggu kegiataan pelaksanaan kelas meeting barulah pembagian hadiah untuk tiap kelas yang menang dalam perlombaan dan diikuti oleh pembagian rapot untuk para murid M.A Darul Ulum.
Setelah libur kenaikan kelas, seluruh siswa mulai turun kembali kesekolah seperti biasanya.Nina yang baru naik ke kelas XI sangat berbahagia pada saat itu,karna dia bisa berjumpa dengan teman-temannya kembali. Ketika bunyi bel berbunyi toot…toot..tooot menandakan jam istirahat!!
Nina dan teman-temannya ingin pergi ke kantin,baru saja ia keluar kelas. Tiba-tiba terdengar suara panggilan kepada Nina dan pangilan kepada siswa yang lain oleh Guru di kantor,dia pun segera pergi ke kantor untuk memastikan kenapa dia dipanggil. Setelah sampai ke kantor, ia dipangil oleh Ibu Ilmiah untuk berkumpul dengan siswa lainnya,disitu ia dan siswa lainnya dibagi beberapa kelompok oleh ibu Ilmiah untuk mengikuti lomba DEBAT BAHASA INGGRIS yang akan dilaksanakan di Gedung Mahligai Pemuda pada hari senin depan. Ketika nina mendengar apa yang dikatakan oleh ibu Ilmiah,ia sangat kaget karna sebelumnya dia belum pernah mengikuti lomba debat dan dia pun mungkin tidak bisa mengikutinya dengan alasan karna pada senin depan ia akan pergi mengantar ibunya yang akan berangkat naik haji. Nina pun berkata kepada Ibu Ilmiah” tidak bisa mengikuti lomba tersebut dan ia ingin digantikan oleh orang lain saja”ibu Ilmiah yang mendengar perkataan Nina pun langsung bebicara secara kasar kepada Nina ”apakah kamu tidak ingin membanggakan sekolahmu Nin”, karena rasa takut nina pada waktu itu akhirnya ia tidak bisa menjelaskan mengapa ia tidak bisa mengikuti lomba tersebut. Hal ini terdengar oleh bapak Syarwani yang berada di dalam ruangan kantor,bapa Syarwani pun keluar dari dalam kantor dan bertanya kepada ibu Ilmiah “ada apa ini bu,kok ribut-ribut” ibu Ilmiah menjawab “ini pak Nina tidak ingin mengikuti lomba,padahal sekolah telah memberikan kepercayaan kepadanya untuk mengikuti lomba tersebut “ bapa Syarwani yang mendengar hal itu pun juga ikut marah kepada Nina,tanpa berpikir panjang bapa Syarwani langsung mengusir Nina dari kantor dan menyuruh ibu Ilmiah untk mencari penggantinya. Nina yang waktu itu tidak bisa berbuat apa-apa lagi hanya bisa langsung pergi menuju kelasnya dengan perasaan yang sangat sedih karna ia tidak bisa menjelaskan kenapa dia tidak bisa mengikuti lomba tersebut dan ditambah lagi guru yang di idolakannya sangat marah padanya.
Saat siang hari, setelah shalat zuhur selesai. Biasanya setelah shalat zuhur ada pembacaan kultum yang dibawakan olah siswa maupun siswi M.A Darul Ulum,tetapi entah mengapa pada hari itu kultum dibatalkan dan diisi penyampaian oleh bapa Syarwani. Ketika penyampaian itu berlangsung,entah mengapa bapa Syarwani berkata dengan perkataan yang menyinggung kepada Nina tentang hal mengikuti perlombaan Debat,Nina yang mendengar penyampaian tersebut cuma bisa diam dan tertunduk menutupi betapa sakitnya perkataan yang diucapkan oleh guru yang di idolakannya itu,di tambah dengan perkataan bahwa ”ia tidak akan pernah di ikutkan kedalam perlombaan maupun kegiatan” teman-teman Nina yang mengetahui hal tersebut cuma bisa memberi semangat kepada Nina bahwa dia tidak bersalah dalam hal itu dan biarlah permasalahan itu berjalan seperti air yang mengalir.
Seiring berjalannya waktu,Nina yang sudah naik ke kelas XII yang akan bersiap-siap untuk menghadapi ujian nasional dan akhir dari sekolah di tingkat SMA. Beberapa minggu dari awal dia masuk sekolah,saat hari selasa waktu jam pelajaran matematika di kelasnya,tiba-tiba terdengar panggilan kepadanya dan beberapa siswa lainnya untuk segera menuju kekantor. Ia pun meminta izin kepada guru yang ada saat itu,setelah ia sampai kedepan kantor ia berkumpul dengan beberapa siswa yang dipanggill oleh bapa Yamin,disitu bapa Yamin mengatakan bahwa yang dipanggil oleh ia itu akan mengikuti acara sosialisasi yang akan diadakan di Paris Berantai. Mendengar hal itu semua siswa yang berada dikantor itu sangat senang,lalu mereka diperbolehkan kembali kekelasnya masing-masing,Nina yang baru saja ingin meninggalkan kantor ditahan oleh bapa Yamin,bapa yamin bertanya kepada Nina “apakah kamu bisa mengikuti kegiatan tersebut Nin” belum saja Nina ingin menjawab pertanyaan bapa Yamin,ia langsung di potong oleh perkataan bapa Syarwani “mungkin lebih baik Nina digantikan oleh orang lain saja,karna Nina mungkin sibuk urusan lain pa Yamin ” Nina yang berada di tempat itu hanya bisa diam dan melihat perdebatan kecil antara bapa Syarwani dan bapa Yamin. Hingga akhirnya bapa Yamin pun setuju bahwa Nina akan digantikan oleh orang lain,Nina pun beranjak pergi dari kantor dengan sedikit kekecewaan yang ia alami pada hari itu,pada saat ia menuju kekelasnya kembali ia teringat dengan kejadian ketika waktu ia berada dikelas XI tahun lalu yang dikatakan oleh guru idolanya itu .
Waktu-waktu ujian telah berakhir untuk semua kelas XII,tiba saatnya dimana mereka yang sibuk mempersiapkan acara perpisahan. Sehari sebelum acara perpisahan,Nina pergi kerumah guru idolanya itu untuk meminta maaf dan meminta do’a kepada gurunya agar dia bisa masuk ke Universtas seperti gurunya itu. Ketika sesampainya Nina di muka rumah gurunya tersebut,bapa Syarwani selaku guru idolanya itu cukup terkejut melihat kedatangan Nina kerumahnya,bapa Syarwani yang menyambut kedatangan Nina ia sangat senang melihat kedatangan anak muridnya. Saat di dalam rumah gurunya itu terjadi antara percakapan Nina dan sang guru,Nina yang pada saat itu kondisinya kurang baik dia cuma bisa sebentar di rumah gurunya itu. Kurang lebih setengah jam Nina berada dirumah gurunya,ia meminta izin pulang kepada sang guru. Sebelum pergi dari rumah sang guru,Nina berkata kepada bapa Syarwani “pak,mungkin saja ini perjalanan terakhir buat saya pak “ sambil tertawa tipis,bapa Syarwani pun menjawab perkataan Nina “aaahh ngaco kamu Nin,udah pergi sana katanya kamu ada urusan penting dengan ayah kamu,hati-hati bawa kendaraannya” Nina pun beranjak pergi meninggalkan gurunya tersebut. Ketika Nina diperjalanan menuju rumahnya,karna kondisi Nina yang pada saat itu kurang baik,menyebabkan ia kurang memperhatikan jalan. Akhirnya nina mengalami kecelakaan dengan tertabrak truk saat ia ingin membalap sebuah mobil yang berada di depannya,kejadian ini terdengar oleh bapa Syarwani dan teman-temannya disekolah. Mereka semua segera menuju kerumah sakit untuk memastikan keadaan Nina bagaimana,namun sayangnya ketika sesampainya mereka di rumah sakit Nina sudah tidak bisa diselamatkan lagi karna kodisinya yang sangat begitu parah. Pada keesokan harinya,acara yang dimaksudkan untuk perpisahan semua kelas XII kepada seluruh guru menjadi acara perpisahan untuk terakhir kalinya bagi seluruh guru maupun teman-temanya termasuk sang guru idolanya Nina tersebut.
Tamat
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !