Pengunjung yang baik Selalu Meninggalkan Klik di Like Box"

MATERI AJAR "CERAMAH"

Kamis, 05 Agustus 2021

MATERI AJAR

 

Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator Pencapaian Kompetensi

3.6 Menganalisis Isi, Struktur dan Kebahasaan dalam Ceramah

3.6.1.          Menganalisis isi dan struktur teks ceramah.

3.6.2.          Menganalisis kaidah kebahasaan dalam teks ceramah

4.6  Mengkonstruksi ceramah tentang permasalahan aktual dengan memerhatikan aspek kebahasaan dan menggunakan struktur yang tepat

4.6.1.     Menentukan aspek-aspek yang disunting dalam teks ceramah

4.6.2.    Menyampaikan hasil suntingan teks ceramah teks ceramah dengan memperhatikan penguasaan materi. vokal, gesture, ekspresi, dan intonasi

 

Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik dapat berpikir kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif (4C) baik dalam menganalisis isi, struktur, dan kebahasaan dalam ceramah dengan memerhatikan aspek kebahasaan dan menggunakan struktur yang tepat, serta memiliki sikap religius, nasionalis, integritas, dan mandiri. (PPK)

  

Nah, untuk pembelajaran kali ini, modul ini masih membahas tentang teks ceramah, yaitu dari segi isi, struktur, dan kaidah kebahasaannya. Kalian akan mengetahui seperti apa struktur teks ceramah itu, dan kalian pun akan diajak untuk mengetahui kaidah kebahasaan apa saja yang ada dalam teks ceramah. Mari kita pelajari modul ini untuk menambah wawasan kalian dalam mengenali isi, struktur dan kebahasaan teks ceramah.



Sebagaimana kalian tahu bahwa ceramah merupakan kegiatan yang dilakukan antara pembicara dan khalayak umum sebagai pendengar. Tujuannya untuk menyampaikan informasi dan pengetahuan. Pembicara yang membawakan ceramah umumnya adalah orang yang dianggap menguasai bidangnya dengan baik. Ceramah dapat dilakukan secara langsung maupun menggunakan sarana komunikasi, seperti televisi, radio, dan internet. Ada beberapa hal yang perlu kalian ketahui terkait teks ceramah, terutama dalam hal ini adalah masalah isi dan struktur dalam teks ceramah. Mari kita pelajari uraian materi berikut ini

 

1. Isi Teks Ceramah

Isi Teks Ceramah Jika kalian memerhatikan isi teks ceramah biasanya berkenaan dengan informasi tentang beragam kehidupan baik ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, maupun kesehatan. Isi tersebut dianggap sesuatu yang penting bagi pendengarnya dan dapat memberikan wawasan dan ilmu pengetahuan bagi pendengarnya. Isinya selalu berkaitan dengan tema ceramah yang hendak disampaikan. Misalnya, ceramah bertema kebersihan, isinya berkaitan dengan masalah kebersihan pula.

Teks ceramah biasanya memiliki pesan yang bertujuan untuk memberikan nasihat, petunjuk, atau petuah secara lisan. Khalayak yang mendengarkan pun bisa siapa saja. Tetapi umumnya khalayak dari teks ceramah bersifat spesifik karena diumumkan di komunitas atau kelompok masyarakat tertentu.

 Perhatikan kutipan berikut!

Kita telah menempel slogan-slogan tentang kebersihan di lingkungan sekolah kita. Misalnya: jagalah kebersihan, kebersihan adalah sebagian dari iman, bersih itu indah, bersih pangkal sehat, dan lain-lain. Akan tetapi, apakah slogan slogan tersebut sudah menggugah kita untuk menerapkannya? Belum semua warga sekolah tergugah untuk mengamalkannya, di antara warga sekolah masih ada yang kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan sekolah sehingga masih terlihat sampah berserakan.

 

Isi cuplikan teks tersebut adalah telah ditempelnya slogan kebersihan dan masih adanya warga sekolah yang kurang peduli terhadap kebersihan sekolah.

 2. Struktur Teks Ceramah

Jika kalian pernah menyimak orang yang sedang berceramah, atau pernah melihat naskah ceramah, kalian dapat menganalisis dari apa yang disampaikan dari cermah tersebut. Ada beberapa hal yang dapat kalian temukan dari teks ceramah tersebut, yaitu bagian pembuka, isi dan penutup.


a.  Pendahuluan

     Berupa pengenaan isu, masalah, ataupun pandangan pembicara tentang topik yang akan dibahasnya. Bagian ini sama dengan isi dalam teks eksposisi, yang disebut dengan isu.

 b. Isi

     Berupa argumen pembicara barkaitan dengan pendahuluan atau tesis. Pada bagian ini dikemukakan pula sejumlah fakta yang memperkuat argumen-argumen pembicara.

c.  Penutup

     Berupa penegasan kembali atas pertanyaan-pertanyaan sebelumnya.


Berikut contoh analisis struktur untuk teks ceramah

a. Pendahuluan

Pemilihan kata-kata oleh masyarakat akhir-akhir ini cenderung semakin menurun kesantunannya dibandingkan dengan zaman saya dahulu ketika kanak-kanak. Hal tersebut tampak pada ungkapan- ungkapan banyak kalangan dalam menyatakan pendapat dan perasaan-perasaannya, seperti ketika berdemonstrasi ataupun rapat- rapat umum. Kata-kata mereka kasar (sarkastis), menyerang, dan tentu saja hal itu sangat menggores hati yang menerimanya. Bagian itu mengenalkan permasalahan utama (tesis), yakni tentang menurunnya kesantunan berbahasa masyarakat.

b. Isi (Rangkaian Argumen)

 Fenomena tersebut menunjukkan adanya penurunan standar moral, agama, dan tata nilai yang berlaku dalam masyarakat itu. Ketidaksantunan berkaitan pula dengan rendahnya penghayatan masyarakat terhadap budayanya sebab kesantunan berbahasa itu tidak hanya berkaitan dengan ketepatan dalam pemilikan kata ataupun kalimat. Kesantunan itu berkaitan pula dengan adat pergaulan yang berlaku dalam masyarakatitu. Teks tersebut merupakan salah satu bagian dari argumen pembicara tentang menurunnya kesantunan berbahasa masyarakat.

 c. Penutup (Penegasan)

 Berbahasa santun seharusnya sudah menjadi suatu tradisi yang dimiliki oleh setiap orang sejak kecil. Anak perlu dibina dan dididik berbahasa santun. Apabila dibiarkan, tidak mustahil rasa kesantunan itu akan hilang sehingga anak itu kemudian menjadi orang yang arogan, kasar, dan kering dari nilai-nilai etika dan agama. Tentu saja, kondisi itu tidak diharapkan oleh orangtua dan masyarakat manapun. Bagian tersebut merupakan suatu simpulan, sebagai hasil penalaran dari penjelasan sebelumnya. Hal ini ditandai oleh kata-kata yang berupa saran-saran yang disertai pula sejumlahalasan

Sebagaimana jenis teks lainnya, ceramah pun memiliki karakteristik tersendiri yang cenderung berbeda dengan teks-teks lainnya.

Merujuk pada contoh-contoh di atas bahwa teks ceramah memiliki kaidah kebahasaan sebagai berikut

 1. Menggunakan kata ganti orang pertama (tunggal) dan kata ganti orang kedua jamak, sebagai sapaan. Kata ganti orang pertama, yakni saya, aku. Mungkin juga menggunakan kata kami apabila penceramahnya mengatasnamakan kelompok. Teks ceramah sering kali menggunakan kata sapaan yang ditujukan pada orang banyak, seperti hadirin, kalian, bapak-bapak, ibu-ibu, saudara-saudara. Contoh: Hadirin yang berbahagia, kalangan terpelajar dengan julukan hebatnya sebagai “tulang punggung negara, harapan masa depan bangsa” seharusnya ....

 

2. Menggunakan kata-kata teknis ataupun peistilahan yang berkenaan dengan topik yang dibahas. Dengan topik tentang masalah kebahasaan yang menjadi fokus pembahasannya istilah-istilah yang muncul dalam teks tersebut adalah sarkastis, eufemistis, tata krama, kesantunanberbahasa, etika berbahasa. Contoh: Intensitas para siswa dalam memahami literatur-literatur sesungguhnya merupakan sarana efektif dalam mengakrabi ragam bahasa baku.


3. Menggunakan kata-kata yang menunjukkan hubungan argumentasi (sebabakibat). Misalnya, jika... maka, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu. Selain itu, dapat pula digunakan kata-kata yang yang menyatakan hubungan temporal ataupun perbandingan/ pertentangan, seperti sebelum itu, kemudian, pada akhirnya,sebaliknya, berbeda halnya, namun.

 Contoh: Saya melihat ketidakberesan mereka berbahasa, antara lain, disebabkan oleh kekurangwibawaan bahasa Indonesia itu sendiri di mata mereka.


4. Menggunakan kata kerja mental Kata kerja mental seperti memprihatinkan, mengagumkan, menduga, dan lainlain.

   Contoh: Bapak-bapak dan Ibu-ibu, prasangka saya waktu itu bukannya tidak memahami akan perlunya ketertiban berbahasa di lingkungan sekolah.

5. Menggunakan kata kerja persuasif Kata-kata persuasif seperti hendaklah, sebaiknya, perlu, harus.

  Contoh: Dampak negatif lain dari adanya kemajuan teknologi adalah banyaknya terjadi kasus penipuan dengan menggunakan media sosial sebagai akibat dari teknologi yang semakin tinggi. Dan yang paling penting adalah bahwa kini korbannya adalah para ibu – ibu rumah tangga. Karena terlalu sering main ponsel genggam, mereka menjadi susah untuk membedakan mana hal yang nyata dan mana yang hanya berita gosip saja. Oleh karena itu, kita seharusnya bijak dalam menggunakan teknologi. Mari kita jaga generasi muda kita agar menjadi generasi yang bersahaja.



Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. VANb.indo - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger